May 3, 2013

CERITA SEDIH DOKTERKU MALANG DAN YANG TERSAYANG

CERPEN DOKTERKU MALANG DAN TERSAYANG

Baca dulu Gambaran ceritanya yang akan membuat anda semakin berfikir kemana arah tujuan cerpen ini.

    Foto ilustrasi....   


              Disebbuah desa yang jauh dari keramean, berdirilah seorang dokter umum yang cantik, sopan, sederhana, dan tidak pernah melupakann jasa2 guru dan orangtuanya. dokter itu bernama Anandea Syakila. karna mungkin takdir yang kurang berpihak kepadanya tetapi dia selalu bersyukur akan kenikmatan yang telah dia dapatkan. Dia adalah satu dari seribu dokter wanita yang mungkin selalu menangis batinya, karna dia menikah dengan seorang laki2 yang baru 3 bulan telah menceraikanya karna telah menghamili seorang anak gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA dan saat itu Dr. Dea  telah mengandung anak umur 1 setengah bulan di perutnya.

        Mungkin kata kata DOKTERKU MALANG DAN TERSAYANG sesuai dengan kenyataanya itu. Dia berpisah dengan suaminya itu dengan penuh beban yang berat yang harus di pikul di pundaknya karna pada saat itu setelah di ceraikan suaminya banyak persoaalan yang datang. mantan suaminya pergi dengan membawa beberapa sertifikat perkebunan yang dulunya di beli mereka berdua, dan memasukan surat tanah + rumah yang di huni oleh kedua orang tuanya itu ke suatu Bank untuk mendapatkan pinjaman. Bisa di bayangkan betapa susahnya dia menyelesaikan masalah itu, dia hanya mengandalkan gaji dari pemerintah, menjaga bayinya sehat, memberi setoran ke Bank supaya rumah ortunya tidak disita.

      Tiga tahun kemudia dia pindah kesuatu daerah mencoba mengukir hidup yang baru bersama anaknya yang berumur 2tahun 3bulan itu. Bekerjalah dia disuatu puskesmas di daerah itu dan tinggal di rumah dinas bersama pegawai kesehatan lainya di sana yang lumayan banyak orangnya sekitar 10 orang yang terdiri dari 6 perawat, 2 bidan dan 2 dokter.
Dia baru 6bulan kerja di situ tapi hampir semua teman teman kerjanya segan karna kepintaran dan kritisnya pemikiranya menangani suatu masalah kesehatan. dan masyarakat sekitarnyapun tak ada yang tak kenal dengan sosok dokter yang terlihat kuat dan tegar itu.

     Pada suatu hari dia mendapatkan kabar bahwa bapaknya telah sakit parah dan harus melakukan operasi di rumah sakit, dia sedikit bingung karna dia tidak punya tabungan karna selama bertahun tahun gajinya habis buat melunasi pinjaman di bang karna mantan suaminya. Tanpa berfikir panjang dia memasukan SK ( surat kerja ) ke suatu bank daerah dan meminjam sejumlah uang yang cukup besar dalam jangka waktu 10th, untuk biaya bapaknya operasi ginjal dan perawatan luka diabetes yang di derita. Saat itu yang ada dalam fikiranya adalah kesehatan orang tuanya, karna dia yakin orang tuanya bahagia pasti akan membawa bahagia juga pada dirinya, walau akhirnya orangtuanya tidak tertolong dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Tetapi di merasa bahagia bisa membantu orangtuanya yang telah membesarkanya dan menyekolahkanya.

      Pada suatu malam 4bulan kemudian dia mendaptkan kabar dari tetangganya yang saat itu memang dekat bersebelahan rumahnya bahwa " ibunya telah jatuh koma karna hipertensi memikirkan keadaan keluarganya " dan di bawa kesebuah rumah sakit. Carut marut di dalam fikiranya karna dia hanya seorang wanita yang lemah walau berusaha tegar berdiri yang butuh sandaran dalam hidupnya karna belum ada seorang lelaki yang mau menerima dia dengan seorang anak perempuan yang dia beri nama Aulia Amanda. Dengan berat hati karna tidak mempunyai dana dan tidak ada lagi harapan datang kesebuah rumah sakit. dan menjenguk ibunya, mau tidak mau dia bolak balik dari tempat kerja ke rumah sakit untuk menjaga ibunya dan satu satunya orang tua.

     Yang dia fikirkan hanyalah kapan ibunya sembuh dan bagaimana dia membayar biayanya. Mulailah dia menekan pengeluaran sehari hari dia dengan terpaksa walau harus makan sehari 1x yang terpenting dalam hidupnya adalah anak nya dan orang tuanya. Pada tengah malam lampu kamarnya mati karna kehabisan pulsa PLN nya. Karna di saat itu benar2 kehabisan uang hanya tinggal 50rb untuk beli susu anaknya dan dia juga tidak mau meminjam ke temanya kerja karna dia fikir hidupnya adalah bebanya bukan beban orang lain. Menangislah anaknya Aulia dan sambil berkata

" Aulia : mama lampunya kok mati ( sambil menangis )
" Dr. dea: Iya dik mungkin dari pusat ( dengan lirih dan mulai berkaca kaca bola matanya )
" Aulia : tetap menangis karna dia takut gelap walau ada di pelukan mamanya
" Dr. dea: ya sudah mama idupin lilin ya sayang sambil mencium kening anaknya ( di dalam hati hanya ada kata maaf buat anaknya )
" Aulia: iya mama ( masih sambil nangis )

Tanpa sadar terdengarlah pembicaraan ibu dan anak ini oleh seorang temen kerja yang kebetulan bergandengan dengan kamarnya sering di sebut akrab kakak den, dia bingung ada apakan yang terjadi sebenarnya pada Dr. dea. Tanpa ragu2 lagi dia mengetuklah pintu kamar Dr. dea, dan di bukakan, kaget lah kakak den ini melihat mata Dr. dea ya basah dengan airmata.

" Kakak den:  "" Dr ada apa kok lampunya mati dan dedeknya nangis ( basa basi karna dia sebenernya dah tau hanya ingin Dr itu cerita, karna dari pertama Kk den ini suka tp dia hanya bisa diam karna secara dia hanya seorang perawat di situ.

" Dr. dea : "" Tidak ada apa2 kok kak mungkin ada yang konslet kabelnya jadi mati lampu ( dalam hati dokter  ini hanya membayangkan andai kk den ini jd suaminya dan kebetulan anaknya sangat dekat dengan dia)
" Kakak den : langsung aja dia bilang "" Gini lho kalu habis pulsanya aku ada kok persiapannya, bentar tak ambilin"
" Dr. dea: hanya diam meneteskan airmata karna memang sangat membutuhkan sesorang yang benar2 akan menjadi sandaran hidupnya dan panutanya beserta anaknya.

    Keesokan harinya kebetulan pas hari libur KKden ini malas malasan di belakang kamarnya sambil minum kopi kesukaanya. Tanpa di sadari muncul Aulia dari belang kamarnya juga.

" Aulia: papa ( memanggil kakak den dengan nada yang sangat gembira)
" Kakak den: masih diam saja karna bingung siapa yang di panggil sama dedek.
" Aulia: lari dengan gaya imut anak2 masih umur 3th, papa minum apa? ( tanya aulia)
" Kakak den: kaget bukan kepalang antara senang dan bimbang, di jawab nih lagi minum kopi aja ( masih belum sadar kalu pagi itu adalah pertama dan satu2 nya ada anak memanggilnya papa)
" Aulia: ( mulai nempel2 kk den dengan manja seperti dia manja dengan ibunya) sambil celoteh dan begitu asiknya.
Di balik dinding kamar sang mamanya aulia hanya bisa mengusap air matanya sembari berdoa jadikanlah kenyataan apa yang jadi harapan saya dan anakku. Keluarlah Dr.dea sambil memberi senyum ke mereka.
tanpa ragu2 kakak den ini memberanikan diri bertanya ke Dr. dea

" kakak den: Dr ini bagaimana aku tidak mengrti sebenarnya yang terjadi dari tadi malam hingga pagi ini.
" Dr. dea: tersenyum dan menjawab " apa yang menjadi keyakinan kakak sangatlah penting dalam mengambil keputusan.
" kakak den: diam sejenak sambil berfikir ( dia tau arah pembicaraan Dr. dea itu ) dan di jawab, kamu mau jadi istriku dan melayaniku layaknya seorang istri melayani suaminya.
" Dr. dea: dia hanya bisa menganggukan kepalanya, Dan bercerita apa sebenarnya yang terjadi selama bertahun2 sampai dia punya anak ) tanpa di sadari air mata Dr. dea ini keluar lagi tanpa bisa di bendung.
" kakak den: jika kamu mau bersedia hidup denganku saya punya syarat untuk mu.
" Dr. dea:  apa kak jika syarat itu bisa saya lakukan akan saya lakukan dengan iklas.
" kakak den:  bisakan di akte kelahiran dedek di buat menjadi anak kandungku?
" Dr. dea: hanya bisa mengusap air matanya dan mencium anaknya yang saat itu ada di pangkuanya ( dan berfikir karna anaknya memang belum punya akte lahir )

Dan setelah ngobrol panjang lebar ketemu kesepakatan. kakak den inisiatif mengajak calon istrinya dan anaknya ke rumah kakak den yang baru saja jadi di bangunya, dan setelah itu ke rumah sakit jenguk ibunya dan sekalia meminta restu ke orangtua Dr. dea walau belum sadar dari komanya..

Dan kakak den ini adalah seorang laki2 dari keluarga yang lumayan mampu dan mempunyai perkebunan yang lumayan cukup untuk menyekolahkan anaknya Aulia sampai jadi Dokter specialis.

Dan akhir cerita ibu Dr. dea meninggal  beberapa hari setelah meminta restu, mungkin dia telah bahagia karna dahulu dia lah yang menjodohkan anaknya dea dengan laki2 yang ternyata membuat hancur keluarganya dan menterlantarkan anak dan cucunya.

Mereka hidup bahagia kakak den yang di diagnosa tidak punya anak, Aulia punya papa, dan Dea punya suami.


Semoga banyak hikmah yang dapat kita ambil  terutama "" kebahagiaan orang tua itu adalah tanggung jawab anak, dan kebahagiaan anak itu dari alloh melalui doa restu orangtua.

Di Tulis Oleh :
M Sirot Budi
Blog : http://gaya-pergaulan.blogspot.com/